Menghafal bukan lagi satu-satunya metode atau cara yang digunakan dalam belajar-mengajar bahasa asing. Teknik ini hanyalah bagian kecil dari tahapan dalam kegiatan tersebut, namun bukan yang dominan. Misalnya; ketika pembelajar perlu menguasai konsep kelompok kata (kata benda, kata sifat, kata kerja, dll.), konjugasi kata kerja dalam bahasa Prancis, struktur kalimat, ... -tidak termasuk kosakata (vocabulaire)! Teknik hafalan memang dahulu sempat digunakan ketika metode langsung masih merupakan metode andalan dalam pengajaran bahasa asing. Bahasa bukanlah konsep atau teori yang harus dihafal!
Lantas bagaimana strategi belajar bahasa asing yang efektif?
Berikut ini adalah tiga trik yang disarikan berdasarkan observasi dan angket yang saya lakukan secara acak terhadap beberapa mahasiswa saya, tentunya responden dengan penguasaan kompetensi berbahasa yang baik (variabel Y):
1. Kenali potensi diri.
Penting bagi pembelajar untuk terlebih dulu mengenali motivasi diri; Mengapa Anda memilih bahasa tersebut untuk dipelajari? Apa tujuan Anda? Setelah itu, Anda dapat mencari tahu potensi Anda sendiri terkait kemampuan dalam belajar. Apakah Anda termasuk kategori orang yang auditif atau visual? Kapan Anda dapat meluangkan waktu untuk belajar? Berapa lama waktu (durasi) yang Anda punya untuk belajar bahasa tersebut? Apakah Anda lebih menyukai belajar sendiri, berpasangan, atau dalam kelompok?
Penting pula untuk diingat bahwa pada prinsipnya bahasa adalah merupakan alat untuk berkomunikasi, bukan hanya bidang keilmuan semata yang bisa dipelajari. Maka, berfokuslah untuk memberikan perhatian pada fungsinya sebagai alat penyampai pesan atau informasi, baik secara lisan maupun tulisan, langsung maupun tidak langsung melalui media komunikasi seperti telepon, messenger, SMS, email, dsb. Dengan demikian, pembelajar dapat memperkuat motivasi dirinya dalam mempelajari objek belajarnya terhadap aplikasinya dalam kehidupan nyata.
2. Gunakan media dan materi pembelajaran yang sesuai dengan minat.
Berkat penggalian motivasi diri pada poin satu di atas, pembelajar selanjutnya dapat memilih dan menentukan konten dan media pembelajaran yang sesuai. Anda yang menyukai musik dapat memilih lagu-lagu dan jenisnya dengan lirik yang ditulis dalam bahasa sasaran (L2). Melalui lagu, sebenarnya semua keterampilan berbahasa dapat dilatih secara bersamaan, tergantung pada kepentingan pembelajar. Begitu pula dengan pertambahan perbendaharaan kata pembelajar yang dapat diadaptasi dengan tema-tema lagu yang dipilih. Media lagu juga memungkinkan pembelajar untuk melatih kemampuan alih bahasa ke dalam bahasa ibu (L1) dan sebaliknya. Strategi yang sama berlaku pula ketika Anda belajar bahasa melalui video atau film dengan atau tanpa menampilkan teksnya (sous-titre).
Teknologi lahir untuk memberikan kemudahan pada semua aspek kehidupan. Begitu pun ketika Anda tengah mempelajari bahasa asing. Misalnya, Internet memungkinkan pembelajar untuk bertemu secara virtual, bahkan bisa untuk mencari mitra belajar secara daring. Beberapa situs menawarkannya secara gratis atau berbayar. Anda bahkan dapat menggunakan platform jejaring sosial Anda pribadi (Facebook, Twitter, Instagram, dsb.) untuk hal ini.
Jika status Anda saat ini adalah mahasiswa pada jurusan atau program studi Pendidikan Bahasa Prancis, daftar segera di IFprofs agar segera terhubung dengan ribuan mahasiswa –bahkan dosen, dari empat penjuru dunia!
Temukan informasinya di tautan ini.
3. Buat catatan saku dan kamus pribadi.
Seperti saya tulisakan sebelumnya, ada beberapa bagian dari kegiatan pembelajaran bahasa asing yang merupakan konsep atau teori. Mencatat adalah aktivitas yang paling disarankan untuk mengingat semua hal tersebut. Menulis memang merupakan kegiatan belajar melalui pengalaman yang terkadang tidak disadari banyak orang. Kebanyakan mahasiswa saya yang berhasil dalam proses belajarnya, yaitu mereka yang membuat catatan-catatan sehingga mudah dibawa. Mereka gunakan buku maupun aplikasi teks di tablet atau komputer jinjing mereka, sehingga mudah diakses kapan saja mereka butuhkan. Bahkan ketika pembelajar berada di luar kelas. Misalnya, pada saat menyimak berita pada
podcast yang disiarkan menggunakan L2, mereka mendapatkan ungkapan tertentu yang langsung mereka tuliskan pada catatannya. Bisa jadi yang mereka tulis tersebut tidak dipahami pada saat itu, namun mereka akan menanyakannya kepada dosen pengajar di kelas atau kepada partner belajar mereka.
Dalam hal kosakata, penyusunan kamus pribadi adalah trik yang dapat membantu pembelajar dalam peningkatan perbendaharaan kata dan ungkapan. Kamus yang dimaksud dibuat secara kontinu, seiring dengan proses belajar. Kata demi kata disusun alfabetis -layaknya kamus sebenarnya, sesuai dengan temuan pembelajar di dalam atau juga di luar kelas. Setiap kata dapat pula diberikan contoh penggunaannya dalam sebuah kalimat. Tentu saja, sekali lagi saya tekankan bahwa anda tidak perlu menghafal semua kata yang tertulis dalam kamus pribadi itu. Pada akhir pembelajaran, Anda akan mempunyai kamus yang Anda telah susun sendiri.
***
Untuk menemukan artikel dengan tema tertentu, gunakan kolom pencarian cepat di bawah ini:
0 komentar: