Elga-Ahmad

Blog pribadi. Seorang pencinta bahasa & kopi krim!
#Didactique #FLE #BIPA #TICE #Interculturel #Grammaire

Sebuah kabar gembira bagi penggemar musik dan pemelajar bahasa datang dari sebuah riset yang dilakukan di Universitas Edimbourg, Inggris [ r...

Hubungan antara Musik dan Pembelajaran Bahasa Asing

Sebuah kabar gembira bagi penggemar musik dan pemelajar bahasa datang dari sebuah riset yang dilakukan di Universitas Edimbourg, Inggris [rujukan]. Hasil studi tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas bernyanyi dan pembelajaran bahasa asing. Penelitian yang digagas oleh Dr. Karen Ludke dan Dr. Katie Overy ini melibatkan 60 responden dewasa yang dipilih secara acak tanpa mengindahkan latar belakang mereka; usia, jenis kelamin, suasana hati, kemampuan mengingat, serta pengetahuan mereka tentang musik. Masing-masing dari peserta diharuskan mendengarkan kalimat-kalimat yang diutarakan dan dinyanyikan dalam bahasa Hongaria selama 15 menit.  Kemudian, mereka harus mengulanginya dengan cara bernyanyi maupun mengucapkannya secara wajar seperti pada saat berbicara. Bahasa Hongaria ini dipilih dengan alasan bahwa kebanyakan orang Inggris tidak mengenal baik bahasa tersebut. Bahasa ini juga berbeda dari rumpun bahasa jermanik dan roman, seperti halnya bahasa Prancis dan Italia. Bahasa Hongaria tidak familiar bagi mereka. Pada akhirnya, para peneliti mendapati bahwa responden yang menyimak kalimat-kalimat dari nyanyian mampu melakukan tugasnya sesuai instruksi dengan baik.
Most people have experience of remembering words from songs they have heard and songs are sometimes used by language teachers with young children. We thought we would explore whether there was a benefit and found singing was more much effective, particularly when it came to the spoken language tests.” – Dr. Katie Overy, IMHSD
mymusiccloud1

Lantas, mengapa demikian?
Apakah Anda masih ingat pernah belajar alfabet dengan cara menyanyikannya? Cara ini banyak dipakai oleh hampir semua orang di seluruh dunia, dalam semua bahasa. Mungkin juga dulu Anda bisa hafal benar di dalam (atau di luar?) kepala, penggalan lirik lagu-lagu dari penyanyi atau band asal Amerika kesukaan Anda tanpa tahu betul apa makna liriknya, karena dinyanyikan dalam bahasa Inggris. Padahal Anda baru saja atau bahkan belum mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris di sekolah kala itu. Saya jadi teringat masa kecil dulu ketika guru agama mengajarkan kata ganti subjek dalam bahasa Arab; hiya, huma, hum, anta, atuma, ana, nahnu… –lupa!, pula dengan cara bernyanyi, atau manakala mengafal 25 nama nabi!

Pembelajaran melalui lagu memang bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Teknik pengajaran dari metode klasik (Pengulangan) ini mampu menyimpan elemen ke dalam otak bawah sadar pembelajarnya.

Lagu –kecuali genre rap, biasanya dibawakan dalam tempo yang lebih lambat dan dengan debit kata yang lebih rendah dibandingkan ketika berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Percakapan yang dilakukan orang-orang dalam bahasa ibunya, sebaliknya, memiliki debit kata yang tinggi, sehingga akan relatif sulit diikuti oleh pemelajar bahasa yang bersangkutan. Melalui lagu yang dinyanyikan dalam bahasa asing, seorang pemelajar bahasa diberikan kesempatan untuk mengucapkan ulang kata-kata atau kalimat dalam usahanya untuk melatih intonasi dan pelafalannya. Sebuah lagu biasanya memuat pengulangan lirik, seperti pada bagian refrain. Dalam media pemutarannya, lagu bisa diputar ulang secara terus menerus (loop) atau dihentikan sejenak (pause). Terlepas dari latihan pelafalan dan intonasi, pembelajaran melalui lagu juga memungkinkan seorang pemelajar untuk meningkatkan jumlah kosakatanya. Sebuah lagu juga biasanya memuat ungkapan-ungkapan idiomatis yang berguna untuk mengungkapkan suatu pesan, secara lebih otentik dalam bahasa yang sedang dipelajari.

Pembelajaran bahasa lewat lagu juga memungkinkan Anda untuk mempelajari budaya asing, secara bersamaan. Lagu-lagu berbahasa Prancis misalnya, tentu saja akan membawa pendengarnya ke atmosfer yang sama sekali berbeda bagi kebanyakan pendengar Indonesia. Bisa jadi, ekspresi untuk menunjukkan perasaan bahagia, sedih, cemburu, ataupun jatuh cinta misalnya, tidaklah sama dengan cara kita, orang Indonesia. Jadi, dengarkan lebih banyak jenis musik dari lagu-lagu berbahasa asing yang Anda tengah pelajari tersebut untuk memperoleh lebih banyak lagi kosakata dan ungkapan! Selain itu, banyak lagu juga menggunakan register prokem atau gaul yang tidak melulu berupa tindak tutur resmi/formal. Ini akan membantu Anda terutama ketika menggunakan bahasa tersebut di lapangan, dalam konteks komunikasi natural di dunia nyata.

Untuk memulai, saya sarankan untuk memilih lagu dengan tempo yang tidak terlalu cepat, lalu mencari liriknya. Jangan tergesa-gesa untuk menerjemahkan kata atau setiap kalimat di dalam lirik lagu itu. Ini bisa Anda lakukan nanti belakangan. Dengarkan saja secara aktif sambil membaca liriknya, ya seperti karaoke! -Anda bisa baca tulisan saya di sini. Apalagi, kegiatan belajar akan lebih efektif ketika dilakukan dengan senang hati. Anda setuju dengan pernyataan ini, bukan?
Kegiatan belajar bahasa melalui lagu ini sebenarnya bisa Anda lakukan kapan saja dan di mana saja. Tidak melulu dalam konteks yang formal. Ingatlah, Anda sedang belajar dengan lagu-lagu! Ketika Anda berada di sebuah kafe yang memutar lagu berbahasa asing yang belum pernah Anda dengar, cobalah menyimak dan memahami arti liriknya tanpa mencari teks lagu itu. Jika sudah terbiasa berlatih, Anda akan mengerti kisah yang dinyanyikan Céline Dion dalam lagu “Ziggy (Un garçon pas comme les autres)”, misalnya. 

Sekarang, saatnya belajar bahasa asing lewat lagu favorit Anda. Mainkan musiknya!

Terkahir, jika Anda merasa artikel ini berguna, jangan sungkan traktir saya kopi di sini! 🍵😉


Baca juga:
Belajar Bahasa sambil Berkaraoke
Tentang Podcast



0 komentar: