Ungkapan “Couper la poire en deux” (Membagi dua sebuah pir) artinya melakukan kompromi; membagi suatu hal secara adil.
Mengapa buah pir, bukan semangka atau kedondong?
Idiom ini diperkirakan muncul pada karya-karya sastra di Prancis tahun 1880-an. Persisnya pada 1882, Félix Galipaux dan Lucien Cressonnois dalam sebuah pertunjukan sketsa yang berjudul “La poire en deux” (Pir yang Terbagi Dua), mereka memerankan tokoh yang tengah berdebat karena memperebutkan sebuah naskah untuk dibacakan di atas panggung. Setelah pertengkaran yang sengit, salah satu dari mereka mengusulkan untuk membagi dua “buah pir” tersebut supaya setiap orang bisa membacakan bagiannya masing-masing. Pertunjukan tersebut pun berakhir dengan adegan perpisahan kedua tokoh, tanpa pembacaan naskah yang dipermasalahkan itu.
Jadi, karya sastra yang memengaruhi masyarakat untuk menggunakan ungkapan ini atau sebaliknya? Tidak ada yang tahu pasti akan jawabannya.
Baca juga:
Ungkapan saat Lapar
0 komentar: