Elga-Ahmad

Blog pribadi. Seorang pencinta bahasa & kopi krim!
#Didactique #FLE #BIPA #TICE #Interculturel #Grammaire

Tampilkan postingan dengan label FLE. Tampilkan semua postingan

Ungkapan '' avoir un poil dans la main'' yang berarti secara harfiah "ada rambut halus (bulu) di telapak tangan"...

Ungkapan ''avoir un poil dans la main'' yang berarti secara harfiah "ada rambut halus (bulu) di telapak tangan", merupakan sebuah kiasan. Makna sebenarnya dari ungkapan tersebut yaitu "sangat malas".

Dapat diibaratkan seperti seseorang yang tidak melakukan apa-apa karena kemalasannya, sehingga rambut pun bisa tumbuh di telapak tangannya. Tangan pemalas yang tidak digunakan sebagaimana mestinya untuk mengerjakan sesuatu.

Ungkapan yang mulai dipakai penutur bahasa Prancis sejak abad ke-19 itu belum diketahui asal muasalnya secara pasti.

Bahkan jika hendak menyebut seseorang yang super malas, Anda bisa juga katakan "avoir une queue de vache dans la main". Ada ekor sapi tumbuh di telapak tangannya!

Alors, pour bien apprendre une langue étrangère, il ne faut pas "avoir un poil dans la main".

[Referensi]

Perjalanan Paris-Toulouse yang ditempuh kurang lebih delapan jam dengan menggunakan bus tahun lalu, memberikan kesempatan yang cukup lama ba...

Perjalanan Paris-Toulouse yang ditempuh kurang lebih delapan jam dengan menggunakan bus tahun lalu, memberikan kesempatan yang cukup lama bagi saya untuk berbincang dengan seorang bapak yang duduk di jok sebelah. Sepanjang perjalanan, kami bercakap mengenai banyak hal. Apalagi kami berdua sama-sama beruntung dapat membeli tiket perjalanannya dengan tarif promo yang murah, hanya 8 euro untuk sekali jalan. Sedangkan trayek sebaliknya, Toulouse-Paris, saya peroleh dengan membayar 12 euro, masih termasuk tarif promo!

Sebenarnya bukan cerita tentang ini yang akan saya tulis di sini. Namun salah satu topik diskusi kami selain tentang Jawa dan Bali, adalah soal bahasa dan budaya Prancis. Memang, saya banyak bertanya kepada beliau terutama tentang ungkapan-ungkapan yang membuat saya tertarik mendalami bahasa Molière tersebut.

Ungkapan atau ekspresi adalah sebuah kata atau kalimat untuk mengutarakan suatu hal dengan menggunakan pengandaian tertentu. Karena perbedaan budaya, terkadang sebuah makna dalam bahasa asing diungkapkan dengan cara yang sama sekali lain. Kali ini, saya akan membahas ungkapan yang digunakan dalam bahasa Prancis untuk menyatakan keadaan lapar –ingin segera makan.

Tanpa menggunakan ungkapan, Anda bisa bilang: J’ai faim. (Saya lapar.)

Dalam budaya Indonesia, kita sering mengatakannya dengan idiom: perut yang keroncongan.

avoir faim de loup

Loup (n.m.) yang berarti serigala, memiliki posisi yang penting dalam dongeng, legenda, dan mitologi di negara-negara Eropa. Pada umumnya, binatang buas ini memiliki peran yang negatif atau jahat. Mungkin Anda masih ingat dengan cerita Tiga Babi Kecil? Maksud ungkapan ini mudah dipahami, bukan? Ketika Anda bilang, “J’ai faim de loup.”, maka dapat diartikan secara harfiah: “Saya lapar seperti serigala (yang tengah memangsa tiga babi kecil untuk segera dimakan).”


avoir la dalle

dalle (n.f.) adalah sebuah tempat terbuka di antara bangunan atau gedung, yang datar dan kosong. Kata dalle juga digunakan untuk menyatakan tidak ada apapun; kosong. Dengan konsep ini, Anda bisa ungkapkan “J’ai la dalle” ketika lapar sekali. Seolah-olah perut Anda kosong sehingga perlu segera diisi makanan.   


Mourir de faim

mourir (v.) berarti mati; meninggal. Ini adalah ungkapan yang paling langsung dan keras untuk menyatakan Anda tengah kelaparan, hingga hampir meninggal. Sebuah keadaan yang urgen, harus cepat-cepat menuju meja makan. Dalam ungkapan ini, seolah-olah Anda tengah meminta perhatian khusus dan moral yang baik dari lawan bicara Anda, terhadap suatu krisis kelaparan –seperti yang melanda beberapa tempat di dunia, yang menyebabkan kematian massal. Maka katakan, “Je meurs de faim.”.


Ungkapan lain yang lebih formal:
Untuk mengakhiri tulisan ini, berikut adalah beberapa ungkapan lain yang sedikit lebih formal untuk menyatakan hal yang sama:
mon ventre crie famine; avoir le ventre creux; avoir une faim dévorante; être affamé

Pembelajaran bahasa melalui musik atau lagu merupakan kegiatan yang menyenangkan dan efektif. Banyak penelitian telah menunjukkan pernyataan...

Pembelajaran bahasa melalui musik atau lagu merupakan kegiatan yang menyenangkan dan efektif. Banyak penelitian telah menunjukkan pernyataan ini. Tulisan saya pada tautan ini membahas mengenai keterkaitan antara musik dan pembelajaran bahasa asing. Selain dapat melatih pelafalan dan instonasi secara langsung, lagu juga menawarkan pengetahuan baru tentang budaya, kekayaan kosakata, dan ungkapan-ungkapan idiomatik yang dapat diperoleh pembelajar bahasa. Di jagat Internet, terdapat banyak situs web yang dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran tersebut. Melalui artikel ini, saya hendak membahas dua diantara platform yang dimaksud, yang juga sering saya rekomendasikan kepada mahasiswa sebagai media pembelajaran BIPA maupun FLE supaya mereka dapat berlatih secara mandiri dengan cara yang fun.


Lyrics Training

LyricsTraining menawarkan cara yang mengasyikkan dalam belajar dan melatih kemampuan berbahasa asing. Melalui aktivitas karaoke dan missing lyric-nya, situs ini memberikan kemudahan kepada pembelajar untuk mempelajari kosakata, ungkapan, serta tata bahasa. Situs web ini memang didedikasikan khusus untuk penggunaan pribadi dan pendidikan. LyricsTraining dapat diakses dengan menggunakan bahasa pengantar Inggris, Prancis, atau Spanyol. Ada banyak lagu beserta klip videonya dengan 12 bahasa berbeda, tetapi saya tidak menemukan lagu-lagu berbahasa Indonesia di sini.  

Lagu dapat dilipih berdasarkan genre musiknya, bahasa yang digunakan, maupun berdasarkan masukan dari kolom pencarian. Setelah lagu yang dikehendaki tertampil, pembelajar harus memilih tingkat kesulitan latihan terlebih dahulu sebelum memulai, yaitu:
Beginner - melengkapi bagian kosong, 10% dari keseluruhan lirik;
Intermediate - melengkapi bagian kosong, 25% dari keseluruhan lirik;
Advanced - melengkapi bagian kosong, 50% dari keseluruhan lirik;
Expert - menuliskan keseluruhan lirik, lalu dikomentari oleh LyricsTraining “Are you crazy?”  =)

Terdapat opsi untuk mendaftar di situs ini agar dapat mengumpulkan poin dari setiap kegiatan karaoke yang dilakukan. Poin dapat diakumulasikan dan pembelajar yang terdaftar kemudian ditantang untuk masuk dalam klasemen pembelajar terbaik di LyricsTraining. Pendaftaran ini tidak dipungut biaya alias gratis. Selain tampilan yang menarik dan interkatif, LyricsTraining memberikan motivasi tersendiri untuk terus belajar.


Lyrics Gaps

Seperti LyricsTraining, situs web LyricsGaps juga dibuat khusus untuk dipakai sebagai media pembelajaran bahasa. Dengan teknik yang relatif sama, pembelajar diajak berkaraoke sambil melengkapi bagian-bagian yang kosong pada teks lirik lagu yang diperdengarkan. Tingkat kesulitan sebuah lagu sudah ditentukan oleh LyricsGaps; easy, medium, hard. Lirik juga bisa ditampilkan utuh –tanpa bagian kosong, untuk langsung berkaraoke. Sayangnya, klip musik yang disematkan dari YouTube itu akan terus berjalan walaupun Anda belum selesai melengkapi bagian yang kosong. Ketika seorang pembelajar telah melengkapi keseluruhan liriknya, ia dapat menekan tombol Score di bagian bawah halaman web untuk segera mengetahui perolehan skor dari kegiatan ini. Bila mau, pembelajar dapat memamerkan skornya itu melalui akun Twitter atau Facebook.

Walaupun memuat beragam lagu dengan 21 bahasa yang berbeda, situs LyricsGaps ini tersedia dalam dua bahasa pengantar saja; bahasa Inggris dan Spanyol. Pada sesi lagu karaoke berbahasa Indonesia, saya hanya menemukan tiga lagu, yakni:
- “Mata Indah Bola Pingpong” dari Iwan Fals
- “ Sang Dewi” dari Titi DJ
- “Kalau Saya Kaya” dari Fransoa

“… music is a fun way to learn and listening to different accents and pronunciations allows greater flexibility to test to your ability to recognize the different sound patterns of another language. This is very different from the typical listening exercises in language classes, where the pronunciation is too perfect, which is not entirely practical in a real environment.” – LyricsTraining

Untuk menuju platform yang dibahas dalam artikel ini, Anda dapat mengklik pada masing-masing nama situs web di atas gambar. Mari bernyanyi!
=)




Pyjama (n.m.) adalah sebutan untuk model baju yang berbahan ringan dan longgar, dipakai pada malam hari terutama ketika tidur. Biasanya baju...

Pyjama (n.m.) adalah sebutan untuk model baju yang berbahan ringan dan longgar, dipakai pada malam hari terutama ketika tidur. Biasanya baju ini terdiri dari celana panjang untuk bawahan dan sebuah atasan kemeja. Namun seiiring dengan perkembangan tren mode, banyak model piama yang dapat ditemukan saat ini di pasaran. Ada beragam pilihan baju tidur ini dengan warna, motif, dan jenis kain yang ditawarkan.

Kata pyjama dalam bahasa Prancis ternyata merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yang cara penulisan dan arti asalnya pun sama. Sedangkan kata pyjama dalam bahasa Inggris itu sendiri diserap dari bahasa Persia, paë jamah: paë, paij (kaki, tungkai kaki) dan jamah (pakaian).

Costume fait le plus souvent d’une étoffe légère, qui se compose d’une veste non ajustée et d’un pantalon très ample, et qui se porte principalement comme vêtement de nuit ou d’intérieur.” – 8e édition du Dictionnaire de l’Académie française

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mempunyai sebuah proyek khusus untuk bahasa Prancis yang akan diluncurkan pada 20 Maret 2018 yang akan da...

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mempunyai sebuah proyek khusus untuk bahasa Prancis yang akan diluncurkan pada 20 Maret 2018 yang akan datang. Untuk itu, sebuah situs beralamat URL www.monideepourlefrancais.fr terbuka bagi seluruh penutur bahasa Prancis di dunia untuk menampung ide mereka dalam rangka pengembangan bahasa Molière ini di tengah pluralinguisme. Situs web tersebut dibuat oleh pemerintah Prancis dan dipublikasikan melalui jaringan Institut Français. Pengguna bahasa Prancis atau yang dikenal dengan istilah francophone memang diprediksi, menurut Macron, akan melonjak tiga kali lipat jumlahnya terutama pada tahun 2050. Saat ini, bahasa Prancis dituturkan oleh 274 juta orang di dunia.


Berikut ini adalah beberapa tahapan untuk mengajukan usulan Anda sebagai pengguna bahasa Prancis di Indonesia, melalui platform Mon idee pour le français ini:
1) Buka tautan www.monideepourlefrancais.fr di peramban (browser) Anda. Temukan dan klik tombol bertuliskan Je donne mon idée di laman depan situs web tersebut.
2) Pertanyaan pertama yang muncul yaitu: Le français est-il votre langue maternelle ? (Apakah bahasa Prancis adalah bahasa ibu Anda?). Pilih Non (Bukan), jika memang bukan bahasa yang pertama kali Anda kenal dan Anda gunakan dalam lingkungan keluarga.
3) Jawab pertanyaan-pertanyaan berikutnya dengan cara memilih atau mengisinya di kolom yang disediakan.
4) Jangan lupa untuk menuliskan secara singkat dalam bahasa Prancis –tentu saja!, gagasan Anda terkait pengembangan bahasa Prancis di tengah plurilinguisme dunia. Beberapa contoh bisa Anda baca di tautan ini.
5) Setelah Anda menjawab semua pertanyaan yang diajukan, Anda akan menerima sebuah surel (email) tentang konfirmasi dan rekapitulasi data yang Anda sudah isi tadi. 
6) Apabila kolom yang disediakan terlalu kecil untuk menuliskan usulan Anda, Anda dapat memaparkannya lebih rinci melalui surel yang kemudian ditujukan pada alamat monidee@institutfrancais.com

Sebagai kompensasi untuk Anda yang telah berpartisipasi dalam angket ini dan berada di luar teritorial Prancis, berhak atas akses gratis dokumen multimedia di platform Culturetheque selama satu bulan, setelah tanggal 20 maret 2018. Sedangkan untuk pengusul ide terbaik, mereka akan diundang ke Paris untuk mempresentasikan idenya secara langsung. Biaya transportasi dan penginapan akan ditanggung panitia.

Menarik, bukan? 



***
Untuk menemukan artikel dengan tema tertentu, gunakan kolom pencarian cepat di bawah ini:

Jika Anda menjawab “Ya” untuk pertanyaan di atas, Anda memang sebaiknya segera mendaftarkan diri pada situs web IFprofs. IFprofs ( Institut ...

Jika Anda menjawab “Ya” untuk pertanyaan di atas, Anda memang sebaiknya segera mendaftarkan diri pada situs web IFprofs. IFprofs (Institut Français-Professeurs) yang dapat diartikan sebagai Pengajar Institut Bahasa Prancis, adalah sebuah situs jejaring yang ditujukan untuk para pengajar serta para pelaku profesional lainnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran bahasa Prancis. Tidak hanya di lingkup Institut Français yang merupakan lembaga resmi sebagai pusat promosi bahasa dan kebudayaan Prancis yang tersebar di banyak negara di dunia, tetapi juga di kalangan universitas, sekolah, lembaga kursus, dsb. Hal yang pula menarik, yakni para mahasiswa dari universitas bidang pendidikan bahasa Prancis juga turut serta diundang untuk menjadi anggota situs ini! 


Mendaftar dalam Beberapa Langkah Mudah

Hal pertama yang harus diperhatikan sekali lagi adalah status Anda sebagai orang yang memang berada dalam lingkup keprancisan; sebagai dosen, guru, pengajar kursus, pengelola perpustakaan, penanggung jawab akademik, administrasi, dsb. Kedua, negara tempat Anda tinggal dan bekerja saat ini sudah tercantum dalam anggota komunitas IFprofs. Situs IFprofs mengelompokkan anggotanya berdasarkan negara. Saat ini, Indonesia (ID) sudah terdaftar dengan mengakses alamat URL https://id.ifprofs.org. Jika suatu saat Anda mempunyai rencana berpindah negara namun tetap akan bekerja dalam bidang profesional yang sama, Anda diharuskan mendaftarkan ulang di situs web IFprofs ini, dengan cara memilih negara baru sebagai lokasi Anda. Saat artikel ini ditulis, IFprofs memiliki jaringan di 49 negara, tapi sayangnya situs ini tidak menyediakan fitur untuk mengubah negara domisili secara langsung –tanpa mendaftar baru kembali.

Secara singkat, berikut saya paparkan langkah-langkah mendaftar di IFprofs Indonesia. Sebetulnya, tidak berbeda dengan tata cara registrasi di situs jejaring lainnya:
1. Buka alamat URL yang saya tulis di atas agar langsung terhubung dengan komunitas IFprofs Indonesia.
2. Cari dan klik tulisan « s’inscrire » (Mendaftar) pada bagian kanan atas laman web.
3. Lengkapi formulir dengan data diri Anda. Kapan saja, Anda dapat mengubah atau memperbarui data diri tersebut dengan mengklik « Modifier » (Memodifikasi).
4. Biasanya, Anda akan menerima sebuah surel untuk permintaan verifikasi bahwa Anda benar-benar hendak mendaftarkan diri pada situs IFprofs. Ikuti tahapan selanjutnya sesuai petunjuk yang tertera untuk mengonfirmasi pendaftaran Anda.
5. Selesai. Kini, Anda dapat memulai aktivitas jejaring profesional di IFprofs dan terhubung dengan ribuan pegiat bahasa dan budaya Prancis dari berbagai belahan dunia. Anda bisa mulai mencari seseorang -mungkin guru atau dosen bahasa Prancis Anda yang telah terdaftar sebelumnya, untuk ditambahkan dan terhubung dengan Anda sebagai kolega/teman di IFprofs.   

Simak panduan lengkap cara mendaftar melalui tayangan video di bawah ini:


Pengembangan Jaringan dan Pengetahuan
Situs jejaring sosial maupun profesional seperti halnya Facebook, Twitter, Instagram, LinkedIn, dst., pada prinsipnya menawarkan wadah agar setiap anggotanya dapat terus terkoneksi secara virtual di Internet. Mereka dapat bebas berbagi dan saling memberi informasi. Hal ini pula yang dapat saya gambarkan sebagai manfaat dari keanggotaan Anda pada situs IFprofs, sebagai pegiat bahasa dan budaya Prancis –tentu saja!

  • Temukan informasi dan sumber-sumber yang berkaitan dengan bidang Anda; Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang siap Anda praktikkan di kelas, laporan penelitian, video, audio, foto, dan dokumen lainnya mengenai budaya-budaya negara francophone. Perkaya pengetahuan dan keterampilan Anda!
  • Ajak diskusi dan bertukar pikiran dengan kolega Anda. Sebagai anggota IFprofs, Anda dapat mengikuti diskusi dalam sebuah grup, berpartisipasi dalam sebuah proyek, memberikan pengumuman tentang sebuah kegiatan yang Anda jalankan, bahkan mengikuti webinar.
  • Layaknya kolega Anda, Anda pun dapat membagikan kepada seluruh rekan di IFprofs sumber-sumber informasi dan pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan pengajaran bahasa dan budaya Prancis.

Jadi, tunggu apalagi untuk mendaftar? Ingin terhubung sebagai kolega dengan saya di IFprofs? Klik di sini.

Baca juga:
Hubungan antara Musik dan Pembelajaran Bahasa Asing



***
Untuk menemukan artikel dengan tema tertentu, gunakan kolom pencarian cepat di bawah ini:

Menghafal bukan lagi satu-satunya metode atau cara yang digunakan dalam belajar-mengajar bahasa asing. Teknik ini hanyalah bagian kecil dari...

Menghafal bukan lagi satu-satunya metode atau cara yang digunakan dalam belajar-mengajar bahasa asing. Teknik ini hanyalah bagian kecil dari tahapan dalam kegiatan tersebut, namun bukan yang dominan. Misalnya; ketika pembelajar perlu menguasai konsep kelompok kata (kata benda, kata sifat, kata kerja, dll.), konjugasi kata kerja dalam bahasa Prancis, struktur kalimat, ... -tidak termasuk kosakata (vocabulaire)! Teknik hafalan memang dahulu sempat digunakan ketika metode langsung masih merupakan metode andalan dalam pengajaran bahasa asing. Bahasa bukanlah konsep atau teori yang harus dihafal!



Lantas bagaimana strategi belajar bahasa asing yang efektif?

Berikut ini adalah tiga trik yang disarikan berdasarkan observasi dan angket yang saya lakukan secara acak terhadap beberapa mahasiswa saya, tentunya responden dengan penguasaan kompetensi berbahasa yang baik (variabel Y):

1. Kenali potensi diri.
Penting bagi pembelajar untuk terlebih dulu mengenali motivasi diri; Mengapa Anda memilih bahasa tersebut untuk dipelajari? Apa tujuan Anda? Setelah itu, Anda dapat mencari tahu potensi Anda sendiri terkait kemampuan dalam belajar. Apakah Anda termasuk kategori orang yang auditif atau visual? Kapan Anda dapat meluangkan waktu untuk belajar? Berapa lama waktu (durasi) yang Anda punya untuk belajar bahasa tersebut? Apakah Anda lebih menyukai belajar sendiri, berpasangan, atau dalam kelompok?
Penting pula untuk diingat bahwa pada prinsipnya bahasa adalah merupakan alat untuk berkomunikasi, bukan hanya bidang keilmuan semata yang bisa dipelajari. Maka, berfokuslah untuk memberikan perhatian pada fungsinya sebagai alat penyampai pesan atau informasi, baik secara lisan maupun tulisan, langsung maupun tidak langsung melalui media komunikasi seperti telepon, messenger, SMS, email, dsb. Dengan demikian, pembelajar dapat memperkuat motivasi dirinya dalam mempelajari objek belajarnya terhadap aplikasinya dalam kehidupan nyata.    

2. Gunakan media dan materi pembelajaran yang sesuai dengan minat. 
Berkat penggalian motivasi diri pada poin satu di atas, pembelajar selanjutnya dapat memilih dan menentukan konten dan media pembelajaran yang sesuai. Anda yang menyukai musik dapat memilih lagu-lagu dan jenisnya dengan lirik yang ditulis dalam bahasa sasaran (L2). Melalui lagu, sebenarnya semua keterampilan berbahasa dapat dilatih secara bersamaan, tergantung pada kepentingan pembelajar. Begitu pula dengan pertambahan perbendaharaan kata pembelajar yang dapat diadaptasi dengan tema-tema lagu yang dipilih. Media lagu juga memungkinkan pembelajar untuk melatih kemampuan alih bahasa ke dalam bahasa ibu (L1) dan sebaliknya. Strategi yang sama berlaku pula ketika Anda belajar bahasa melalui video atau film dengan atau tanpa menampilkan teksnya (sous-titre).  
Teknologi lahir untuk memberikan kemudahan pada semua aspek kehidupan. Begitu pun ketika Anda tengah mempelajari bahasa asing. Misalnya, Internet memungkinkan pembelajar untuk bertemu secara virtual, bahkan bisa untuk mencari mitra belajar secara daring. Beberapa situs menawarkannya secara gratis atau berbayar. Anda bahkan dapat menggunakan platform jejaring sosial Anda pribadi (Facebook, Twitter, Instagram, dsb.) untuk hal ini.   

Jika status Anda saat ini adalah mahasiswa pada jurusan atau program studi Pendidikan Bahasa Prancis, daftar segera di IFprofs agar segera terhubung dengan ribuan mahasiswa –bahkan dosen, dari empat penjuru dunia! Temukan informasinya di tautan ini

3. Buat catatan saku dan kamus pribadi.   
Seperti saya tulisakan sebelumnya, ada beberapa bagian dari kegiatan pembelajaran bahasa asing yang merupakan konsep atau teori. Mencatat adalah aktivitas yang paling disarankan untuk mengingat semua hal tersebut. Menulis memang merupakan kegiatan belajar melalui pengalaman yang terkadang tidak disadari banyak orang. Kebanyakan mahasiswa saya yang berhasil dalam proses belajarnya, yaitu mereka yang membuat catatan-catatan sehingga mudah dibawa. Mereka gunakan buku maupun aplikasi teks di tablet atau komputer jinjing mereka, sehingga mudah diakses kapan saja mereka butuhkan. Bahkan ketika pembelajar berada di luar kelas. Misalnya, pada saat menyimak berita pada podcast yang disiarkan menggunakan L2, mereka mendapatkan ungkapan tertentu yang langsung mereka tuliskan pada catatannya. Bisa jadi yang mereka tulis tersebut tidak dipahami pada saat itu, namun mereka akan menanyakannya kepada dosen pengajar di kelas atau kepada partner belajar mereka. 
Dalam hal kosakata, penyusunan kamus pribadi adalah trik yang dapat membantu pembelajar dalam peningkatan perbendaharaan kata dan ungkapan. Kamus yang dimaksud dibuat secara kontinu, seiring dengan proses belajar. Kata demi kata disusun alfabetis -layaknya kamus sebenarnya, sesuai dengan temuan pembelajar di dalam atau juga di luar kelas. Setiap kata dapat pula diberikan contoh penggunaannya dalam sebuah kalimat. Tentu saja, sekali lagi saya tekankan bahwa anda tidak perlu menghafal semua kata yang tertulis dalam kamus pribadi itu. Pada akhir pembelajaran, Anda akan mempunyai kamus yang Anda telah susun sendiri. 

Anda punya kiat khusus lainnya untuk belajar bahasa asing? Silakan berbagi triknya di sini.
Mengapa Anda perlu belajar bahasa Prancis? Temukan jawabannya pada tautuan ini.  

Terkahir, jika Anda merasa artikel ini berguna, jangan sungkan traktir saya kopi di sini! 🍵😉

***
Untuk menemukan artikel dengan tema tertentu, gunakan kolom pencarian cepat di bawah ini:

Sebuah kabar gembira bagi penggemar musik dan pemelajar bahasa datang dari sebuah riset yang dilakukan di Universitas Edimbourg, Inggris [ r...

Sebuah kabar gembira bagi penggemar musik dan pemelajar bahasa datang dari sebuah riset yang dilakukan di Universitas Edimbourg, Inggris [rujukan]. Hasil studi tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas bernyanyi dan pembelajaran bahasa asing. Penelitian yang digagas oleh Dr. Karen Ludke dan Dr. Katie Overy ini melibatkan 60 responden dewasa yang dipilih secara acak tanpa mengindahkan latar belakang mereka; usia, jenis kelamin, suasana hati, kemampuan mengingat, serta pengetahuan mereka tentang musik. Masing-masing dari peserta diharuskan mendengarkan kalimat-kalimat yang diutarakan dan dinyanyikan dalam bahasa Hongaria selama 15 menit.  Kemudian, mereka harus mengulanginya dengan cara bernyanyi maupun mengucapkannya secara wajar seperti pada saat berbicara. Bahasa Hongaria ini dipilih dengan alasan bahwa kebanyakan orang Inggris tidak mengenal baik bahasa tersebut. Bahasa ini juga berbeda dari rumpun bahasa jermanik dan roman, seperti halnya bahasa Prancis dan Italia. Bahasa Hongaria tidak familiar bagi mereka. Pada akhirnya, para peneliti mendapati bahwa responden yang menyimak kalimat-kalimat dari nyanyian mampu melakukan tugasnya sesuai instruksi dengan baik.
Most people have experience of remembering words from songs they have heard and songs are sometimes used by language teachers with young children. We thought we would explore whether there was a benefit and found singing was more much effective, particularly when it came to the spoken language tests.” – Dr. Katie Overy, IMHSD
mymusiccloud1

Lantas, mengapa demikian?
Apakah Anda masih ingat pernah belajar alfabet dengan cara menyanyikannya? Cara ini banyak dipakai oleh hampir semua orang di seluruh dunia, dalam semua bahasa. Mungkin juga dulu Anda bisa hafal benar di dalam (atau di luar?) kepala, penggalan lirik lagu-lagu dari penyanyi atau band asal Amerika kesukaan Anda tanpa tahu betul apa makna liriknya, karena dinyanyikan dalam bahasa Inggris. Padahal Anda baru saja atau bahkan belum mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris di sekolah kala itu. Saya jadi teringat masa kecil dulu ketika guru agama mengajarkan kata ganti subjek dalam bahasa Arab; hiya, huma, hum, anta, atuma, ana, nahnu… –lupa!, pula dengan cara bernyanyi, atau manakala mengafal 25 nama nabi!

Pembelajaran melalui lagu memang bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Teknik pengajaran dari metode klasik (Pengulangan) ini mampu menyimpan elemen ke dalam otak bawah sadar pembelajarnya.

Lagu –kecuali genre rap, biasanya dibawakan dalam tempo yang lebih lambat dan dengan debit kata yang lebih rendah dibandingkan ketika berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Percakapan yang dilakukan orang-orang dalam bahasa ibunya, sebaliknya, memiliki debit kata yang tinggi, sehingga akan relatif sulit diikuti oleh pemelajar bahasa yang bersangkutan. Melalui lagu yang dinyanyikan dalam bahasa asing, seorang pemelajar bahasa diberikan kesempatan untuk mengucapkan ulang kata-kata atau kalimat dalam usahanya untuk melatih intonasi dan pelafalannya. Sebuah lagu biasanya memuat pengulangan lirik, seperti pada bagian refrain. Dalam media pemutarannya, lagu bisa diputar ulang secara terus menerus (loop) atau dihentikan sejenak (pause). Terlepas dari latihan pelafalan dan intonasi, pembelajaran melalui lagu juga memungkinkan seorang pemelajar untuk meningkatkan jumlah kosakatanya. Sebuah lagu juga biasanya memuat ungkapan-ungkapan idiomatis yang berguna untuk mengungkapkan suatu pesan, secara lebih otentik dalam bahasa yang sedang dipelajari.

Pembelajaran bahasa lewat lagu juga memungkinkan Anda untuk mempelajari budaya asing, secara bersamaan. Lagu-lagu berbahasa Prancis misalnya, tentu saja akan membawa pendengarnya ke atmosfer yang sama sekali berbeda bagi kebanyakan pendengar Indonesia. Bisa jadi, ekspresi untuk menunjukkan perasaan bahagia, sedih, cemburu, ataupun jatuh cinta misalnya, tidaklah sama dengan cara kita, orang Indonesia. Jadi, dengarkan lebih banyak jenis musik dari lagu-lagu berbahasa asing yang Anda tengah pelajari tersebut untuk memperoleh lebih banyak lagi kosakata dan ungkapan! Selain itu, banyak lagu juga menggunakan register prokem atau gaul yang tidak melulu berupa tindak tutur resmi/formal. Ini akan membantu Anda terutama ketika menggunakan bahasa tersebut di lapangan, dalam konteks komunikasi natural di dunia nyata.

Untuk memulai, saya sarankan untuk memilih lagu dengan tempo yang tidak terlalu cepat, lalu mencari liriknya. Jangan tergesa-gesa untuk menerjemahkan kata atau setiap kalimat di dalam lirik lagu itu. Ini bisa Anda lakukan nanti belakangan. Dengarkan saja secara aktif sambil membaca liriknya, ya seperti karaoke! -Anda bisa baca tulisan saya di sini. Apalagi, kegiatan belajar akan lebih efektif ketika dilakukan dengan senang hati. Anda setuju dengan pernyataan ini, bukan?
Kegiatan belajar bahasa melalui lagu ini sebenarnya bisa Anda lakukan kapan saja dan di mana saja. Tidak melulu dalam konteks yang formal. Ingatlah, Anda sedang belajar dengan lagu-lagu! Ketika Anda berada di sebuah kafe yang memutar lagu berbahasa asing yang belum pernah Anda dengar, cobalah menyimak dan memahami arti liriknya tanpa mencari teks lagu itu. Jika sudah terbiasa berlatih, Anda akan mengerti kisah yang dinyanyikan Céline Dion dalam lagu “Ziggy (Un garçon pas comme les autres)”, misalnya. 

Sekarang, saatnya belajar bahasa asing lewat lagu favorit Anda. Mainkan musiknya!

Terkahir, jika Anda merasa artikel ini berguna, jangan sungkan traktir saya kopi di sini! 🍵😉


Baca juga:
Belajar Bahasa sambil Berkaraoke
Tentang Podcast



Jika menelusuri pencarian di ranah web dengan menggunakan kata kunci dari judul artikel ini pada mesin pencari Google -misalnya, Anda tent...



Jika menelusuri pencarian di ranah web dengan menggunakan kata kunci dari judul artikel ini pada mesin pencari Google -misalnya, Anda tentunya akan menemukan beberapa bahkan banyak referensi tautan yang menawarkan jawaban untuk pertanyaan tersebut. Dengan kata lain, ini memang bukanlah artikel pertama yang ditulis tentang tema itu. Bisa jadi artikel ini bukanlah satu-satunya artikel yang harus Anda baca, tetapi bisa digunakan sebagai salah satu rujukan untuk memuaskan keingintahuan Anda itu. Saya yakin, Anda saat ini sedang memerlukan sebuah motivasi dan sebuah alasan mengapa Anda melakukan pembelajaran bahasa Prancis yang notabene adalah bahasa asing bagi penutur asli bahasa Indonesia.

1. Untuk Studi atau Bekerja di Prancis dan Negara Frankofon
Sebagai bahasa yang digunakan oleh sekitar 260 juta penutur di seluruh dunia, penguasaan bahasa Prancis sebagai bahasa komunikasi mutlak diperlukan. Apalagi ketika Anda merencanakan untuk menempuh pendidikan atau bekerja di Prancis ataupun di negara-negara frankofon yang menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa resmi atau bahasa kedua, seperti Belgia, Swiss, Maroko, Quebec, dsb.
Era globalisasi dengan keterbukaan pintu pasar bebasnya telah memungkinkan masuknya perusahaan multinasional asal Prancis ke tanah air. Hal ini tentu saja memberikan peluang lebih besar kepada para calon tenaga kerja yang memiliki kompetensi bahasa Prancis untuk berkarir. Mungkin Anda sudah familiar dengan beberapa nama berikut; Carrefour, Peugeot, Accor Group, Airbus, ... ?

2. Karena Bahasa Prancis adalah Bahasa Diplomasi
Bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa resmi yang digunakan oleh organisasi tingkat dunia, seperti PBB, UNESCO, NATO, Palang Merah Dunia, dsb. Indonesia sebagai negara yang berperan aktif dalam organisasi tersebut, menuntut personel yang terlibat di dalamnya untuk pula menguasai bahasa Prancis -selain bahasa Inggris tentunya, sebagai bahasa tutur mereka di lingkup profesional.

3. Untuk Memperluas Wawasan dan Informasi
Menguasai bahasa Prancis artinya miliki akses terhadap jutaan sumber pengetahuan dan informasi. Mungkin Anda tahu bahwa banyak karya sastra, seni panggung, sinematografi, kuliner, mode... terlahir di Prancis.

Media komunikasi berkembang pesat seiring dengan perubahan teknologi dari masa ke masa. Saat ini, komunikasi tulis bahkan tidak lagi memerlu...

Media komunikasi berkembang pesat seiring dengan perubahan teknologi dari masa ke masa. Saat ini, komunikasi tulis bahkan tidak lagi memerlukan kabel dan mendukung mobilisasi berkat ditemukannya sistem pesan pendek atau yang lebih dikenal dengan istilah SMS. Tidak hanya email, lebih populer, berkirim pesan dilakukan orang-orang melalui jejaring sosial di Internet, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dsb. yang telah mengubah perspektif akan komunikasi yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Jejaring sosial semakin dikenal luas, terutama di kalangan anak muda berkat kemampuannya menghubungkan para pengguna secara simultan dan berkirim pesan dengan lampiran berupa dokumen multimedia, secara cepat tanpa melupakan unsur kreatifitas mereka.

Di kalangan penggunanya, dikenal istilah Meme, yakni kalimat, gambar atau animasi yang dibuat tampak asal-asalan yang pada awalnya digunakan para anggota forum online di Amerika. Namun demikian, Meme ini sekarang sering disisipkan pada sebuah pesan tertulis di jejaring sosial dengan tujuan untuk menegaskan isi pesan yang cenderung menyindir atau pun melucu.

Dalam bidang pendidikan, para pengajar dapat mengadaptasi tren komunikasi ini dengan membawanya ke dalam kelas sebagai sebuah media belajar-mengajar yang baru dalam usaha meningkatkan kemampuan komunikatif berbahasa para pembelajarnya, baik secara lisan maupun tulis.

Baca artikel lengkap saya tentang ini pada tautan berikut.


Résumé: Les moyens de communication se développent d’une génération à l’autre. Avant, on utilisait le fax ou le minitel (notamment en France...

Résumé:
Les moyens de communication se développent d’une génération à l’autre. Avant, on utilisait le fax ou le minitel (notamment en France) pour avoir un contact écrit avec des gens d’une façon plus rapide et plus efficace que la lettre postale. Après, on est bien équipés par le téléphone portable avec lequel on échange sans fil un email et même un court message nommé SMS. Et enfin, on a pas mal de réseaux sociaux sur Internet, par exemple ; Facebook, Twitter, Path, Instagram, etc. qui présentent une nouvelle perspective de communication dans la vie actuelle. Leur flexibilité à s’appliquer sur des appareils mobiles permet aux gens de rester connectés simultanément avec leurs amis dans un monde virtuel.
Ces réseaux sociaux deviennent de plus en plus connus, surtout parmi des jeunes grâce à leurs capacités à envoyer un message par écrit en attachant un document multimédia, sans oublier la valeur de la créativité. Chez les utilisateurs, nous connaissons maintenant le terme Meme. Un Meme, c’est une phrase, une image, une animation, en fait presque n’importe quoi, repris et décliné principalement au début par les membres de forums américains. Le Meme est souvent attaché à un texte sur les réseautages dans l’objectif d’accentuer un message plus particulièrement satirique ou drôle.
Dans le domaine de l’éducation, les professeurs peuvent sans doute adapter cette nouvelle tendance de communication en l’emmenant et en la considérant comme un outil d’enseignement-apprentissage en classe de langue, afin de développer la compétence de communication orale et écrite chez les étudiants.


* L’article a été communiqué au Séminaire International: La Semaine de la Francophonie 2014 dont le thème était L’apprentissage à travers l’intercommunication à Jakarta.





Ringkasan: Dalam dunia kerja nyata, (calon) karyawan sering dihadapkan pada tuntutan untuk mampu bekerja di dalam sebuah tim. Seperti bidan...

Ringkasan:

Dalam dunia kerja nyata, (calon) karyawan sering dihadapkan pada tuntutan untuk mampu bekerja di dalam sebuah tim. Seperti bidang pekerjaan lainnya, pariwisata juga menghendaki para pelakunya untuk memiliki keterampilan lain, seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain yang berkepentingan, bahkan pihak dari domain yang berbeda.

Di Universitas Brawijaya, Bahasa Prancis Pariwisata ditawarkan menjadi salah satu mata kuliah pilihan terutama bagi mahasiswa semester VI yang berminat mempersiapkan dirinya untuk memasuki dunia kerja pada bidang tersebut. Dengan  kata lain, tujuan utama mata kuliah ini adalah untuk mengarahkan para pembelajar menjadi pelaku bidang pariwisata.

Pembelajaran kooperatif memang bukan merupakan sebuah model baru dalam proses belajar-mengajar. Model ini dapat diimplementasikan pada berbagai materi dan mata pembelajaran, yaitu dengan membuat kelompok belajar yang terdiri dari dua hingga enam orang. Namun, tentu saja kelompok belajar ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan kelompok belajar biasa, terutama ketika model pembelajaran kooperatif ini dipadukan dengan model pembelajaran lain yang berbasiskan pada pengalaman. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan pengajar. Dalam hal ini, pengajar dan pembelajar mempunyai peran masing-masing yang selalu bertitik berat pada proses kerja sama dalam pencapaian objektif akhir perkuliahan.



*Cet article a été communiqué lors du Séminaire international de l’APFI: Français, Langue de culture et langue de métier en nov 2013 à Medan, Indonesie.



***
Untuk menemukan artikel dengan tema tertentu, gunakan kolom pencarian cepat di bawah ini: